BPS: Waspada Komoditas Penyumbang Inflasi di Bulan Ramadhan
By Admin
nusakini.com, - Badan Pusat Statistik (BPS) meminta pemerintah daerah (Pemda), Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) maupun pemerintah pusat, untuk waspada terhadap komoditas penyumbang andil inflasi pada Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2025 mendatang.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyebutkan jika dilihat dari data tahun-tahun sebelumnya, komoditas pendorong inflasi pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri adalah komoditas volatile food dan komoditas administered prices.
"Berdasarkan historis, inflasi diperiode bulan Ramadan dan Idul Fitri biasanya terjadi pada saat menjelang Ramadhan dan di antara bulan terkait," katanya, pada saat rakor pengendalian inflasi secara virtual, dikutip dari YouTube Kemendagri, Senin (17/02/25).
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS menambahkan, dari pengalaman Ramadhan dan Idul Fitri 2024 lalu, puncak inflasi terjadi pada bulan Maret 2024.
Terang dia, tahun 2024 lalu tersebut awal Ramadhan dimulai pada tanggal 12 Maret dan Hari Raya Idul Fitri jatuh pada tanggal 10 April 2024.
"Dari pengalaman tahun sebelumnya dimana terdapat momen Ramadhan dan Idul Fitri biasanya terjadi inflasi dan biasanya inflasi terjadi sebelum Ramdhan, ini yang perlu diwaspadai,"
Pudji Ismartini menambahkan, meskipun terjadi deflasi pada Januari 2025 ini, namun menurutnya terdapat beberapa komoditas yang mengalami inflasi dan perlu menjadi perhatian menjelang Ramadhan 2025.
Sebab terang dia, perlu diwaspadai terhadap kenaikan harga beberapa komoditas, hal tersebut akibat tingginya permintaan menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
Adapun beberapa komoditas yang perlu diwaspadai tersebut, seperti daging ayam, beras, tarif angkutan udara, telur ayam ras bawang merah bawang putih beras dan emas perhiasan.
"Meskipun terjadi deflasi pada Januari 2025, namun kita harus terus waspada terjadinya inflasi pada Ramadhan dan Idul Fitri mendatang," ujarnya. (*)